Bandar Lampung,Acara seleksi tambahan Bakal Calon Kepala Desa Lampung Selatan (08/08/2023) yang diselenggarakan bertempat di STAI YASBA Kalianda menuai kekecewaan bagi Balon Kades tereliminasi dikarenakan adanya kejanggalan dalam proses nilai akhir pembobotan sehingga diduga adanya unsur kecurangan.
Kronologis dimulai peserta yang berjumlah 35 orang yang berada di luar setelah mengumpulkan hasil jawaban, namun 30 menit berselang hasil ujian telah terinput dalam sistem penilaian menggunakan program microsof excel (ME) untuk Balon Kades yang berasal dari Kecamatan Jati Agung Desa Sinar Rejeki telah terinput 7 peserta dari 8 Balon Kades sehingga 1 orang diinput secara manual dengan 1 orang menginput dan 1 orang membacakan hasil jawaban itu membutuhkan waktu sekitar 20 menit.
Hal itu menjadi kecurigaan bahwa telah terjadi dugaan kecurangan dalam sistem penginputan nilai, karena adanya kejanggalan maka ED dan IS mengadukan hal tersebut ke Polda Lampung Pada Jumat (11/08/2023) dengan nomor aduan P/49/VIII/2023/Setum.
Balon Kades yang tereliminasi dalam seleksi pembobotan KD, S, AS, IW, ED meyayangkan kalau dugaan kecurangan sampai benar terjadi di lingkungan kampus STAI YASBA maka ini adalah bahagian raport merah dunia pendidikan di Indonesia khususnya Kabupaten Lampung Selatan.
Sampai berita ini diturunkan awak media mendapatkan jawaban dari Kabid Pemerintahan DPMD Kab.Lamsel Dicky yuricky bahwa kegiatan seleksi pembobotan Balon Kades ditunjuk kepada panpel STAIN YASBA dan dibenarkan oleh salah satu Panpel berinisial Sugito akan hal itu. Adanya Tenaga Pendamping Desa di Kabupaten Lampung Selatan menjadikan kejanggalan adanya dugaan manuver politik 2024 berperan dalam dugaan kecurangan seleksi tambahan Balon Kades di Lampung Selatan dan 42 desa yang akan melaksanakan Pilkades 31 Agustus 2023 apakah akan berjalan sesuai amanat undang undang dan rakyat.(Tim)